PEDOMANINDONESIA, LUMAJANG – Yuli Haris, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lumajang, menyampaikan, belum lama ini Disbudpar Provinsi Jawa Timur, berkunjung ke Lumajang. Saat digelar pertemuan dengan mereka, Yuli Haris menyampaikan terkait tingkat kunjungan wisata Lumajang khususnya di 4 objek wisata.
“Disparbud Prov Jawa Timur meminta data pengunjung di 4 tempat wisata di Kabupaten Lumajang selama libur lebaran kemarin,” ujarnya via seluler.
Dikatakan, dari hasil perhitungan tahun 2025, kunjungan wisatawan ke Lumajang mengalami kenaikan sebesar 11 ribu pengunjung.
“Tahun 2024 objek wisata yang kami hitung adalah 4 objek, yaitu di Pemandian Alam Selokambang, Tirtosari View, Tumpak Selo, dan Tumpak Sewu,” pungkasnya.
Tingkat kunjungan wisatawan tahun 2024-terhitung mulai tanggal 29 Maret sampai dengan 21 April-mencapai 60.769 pengunjung. Kunjungan wisatawan manca negara 2.660. Kemudian tahun 2024, pihaknya, kata Yuli Haris, juga menghitung kunjungan di 4 objek wisata yang menjadi perhitungan Provinsi Jawa Timur, yaitu di Pemandian Alam Selokambang, Tumpak Sewu, Ranulegulo, dan Tumpak Selo. Itu dihitung mulai bulan 22 Maret sampai dengan 14 April tingkat kunjungannya 71.971 dan tingkat kunjungan wisatawan mancanegara 2.672 pengunjung.
“Jadi, perbandingan tahun kemarin dan tahun ini memang ada peningkatan sekitar 11 ribu,” tuturnya.
Menurutnya, adanya peningkatan pengunjung salah satu faktornya adalah adanya tren baru, bahwa Lumajang merupakan salah satu pilihan tempat untuk didatangi. Mereka menuju ke beberapa titik karena memang Lumajang ini dikenal dengan wisata alam, contohnya Pronojiwo.
Yang kedua, Lumajang sudah menjadi tujuan wisata alam yang memang saat ini lagi tren dan sangat diminati oleh anak-anak muda dan keluarga. Contohnya Tumpak Selo. Tumpak Selo ini peningkatan pertumbuhannya sangat tinggi dan ini adalah objek wisata yang dikelola oleh masyarakat, oleh desa.
“Dan PR kami tetap Wisata Pemandian Alam Selokambang menjadi titik perhitungan untuk dikembangkan terus, mengingat wisatawan tahunya Selokambang merupakan sumber mata air alami yang ada di Lumajang. Makanya ini akan kita tawarkan ke investor untuk ditata lebih baik lagi,”paparnya.
PERLUNYA PEMBENAHAN INFRASTRUKTUR
Bagaimanapun juga, wisata ada kaitannya dengan infrastruktur seperti akses jalan. Akses jalan menuju tempat wisata harus mudah, aman, dan nyaman. Apa yang perlu dilakukan terkait infrastruktur lokasi menuju tempat wisata?
“Soal akses jalan kita akan lakukan perbaikan bekerja sama dengan dinas terkait lainnya. Infrastruktur menjadi sangat penting dan salah satu kenyamanan para wisatawan. Contohnnya Tumpak Sewu. Destinasi wisata ini bisa terkenal dan tingkat kunjungan wisatawan semakin banyak karena jalannya mulus,” tuturnya seraya menambahkan, Lumajang punya B29, Ranu Regulo, Regu Pane, Negeri di atas awan Argosari, Watu Klosot Pasrujambe, Poncosumo Candipuro, Hutan Bambu Sumber Mujur yang cukup menarik namun jalannya butuh perbaikan.
STRATEGI PROMOSI
Bagaimana agar Lumajang lebih dikenal lagi ke para wisatawan? Tentu saja untuk mengenalkan Lumajang dari sisi pariwisatanya agar lebih terkenal lagi Dinas Pariwisata Lumajang menggunakan berbagai strategi marketing. Strateginya melalui promosi secara terus-menerus, baik melalui media sosial, merangkul selegram atau influencer untuk mengenalkan wisata di Lumajang.
“Meskipun kita sudah punya Instagram dan medsos, tapi tetap akan melibatkan pihak lain untuk ikut proaktif misalnya ikut nge-share tempat wisata yang menarik di Lumajang, termasuk para guide mereka bisa ikut mempromosikan tempat wisata misalnya lewat pembuatan video untuk diberikan ke pengunjung terutama wisatawan manca yang berkunjung untuk dishare oleh mereka di grup grup whatsappnya. Tumpak Sewu misalnya, ini semakin dikenal karena juga kepedulian pihak lain untuk nge-share hal-hal positif yang mereka lihat di lokasi wisata,” selorohnya.
Disinggung soal keamanan di seputar destinasi wisata, Ia menjelentrehkan, wisata itu kuncinya dua yakni keamanan dan kenyamana. Bicara nyaman menyangkut akses jalan, keamanan, keramah tamaan pengelola dan masyarakat sekitar, pelayanannya baik.
Selain kenyamanan dan keamaanan. Keamanan juga menjadi hal utama dalam periwisata. Nah, di sini peran pengelola saat utama. Apalagi di Lumajang tidak sedikit tempat wisata dikelola bersama masyarakat. Beda dengan wisata luar Kabupaten Lumajang yang dikelola kebanyak investor.
“Kita berupaya lintas sektoral agar keamanan dan kenyamanan ini bisa tercipta. Misalnya dengan OPD, pihak desa, pihak pengelola dan pihak lainnya”, tandasnya. ADM